Senin, 13 Oktober 2014










STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya adalah perguruan tinggi kesehatan yang bertempat di kota surabaya, STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo atau lebih dikenal dengan sebutan STIKES RKZ telah menghasilkan tenaga kesehatan sejak tahun 1954, STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo sekarang memiliki 3 prodi ungulan yakni S1 Keperawatan, D3 Keperawatan & D3 Fisioterapi.

Sejarah
STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya atau biasa masyarakat mengenal dengan nama STIKES RKZ menghasilkan tenaga kesehatan sejak tahun 1954. pada tahun 1981 pendidikan kesehatan ini beralih menjadi sekolah perawat kesehatan dan mengalami konversi lagi pada tahun 1987 menjadi Akademi Keperawatan.
Pada tahun 2006 Akademi Keperawatan katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya telah mengalami alih lembaga menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya (SK Mendiknas no:103/D/O/2006) .
Dan kini lulusan STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya telah tersebar di seluruh Rumah Sakit di Surabaya baik yang bertaraf Internasional maupun Nasional dan juga diberbagai Rumah Sakit di pulau-pulau di Indonesia dan Luar Negeri.
Dan sekarang STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya membuka jalur reguler yang merupakan peluang bagi para lulusan sekolah menengah atas atau sederajat untuk melanjutkan pendidikan/ mengembangkan diri dibidang kesehatan.

Struktur Organisasi Stikes St. Vincentius A Paulo




Fasilitas
Guna memenuhi kebutuhan Fasilitas mahasiswa di bidang keperawatan dan fisioterapi serta teknologi sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya memiliki beberapa ruang lab baik itu lab keperawatan, laboratorium fisioterapi maupun prasarana lainnya seperti:
Program Studi
S1 Keperawatan
Program Studi S1 Keperawatan membekali mahasiswa dengan ilmu keperawatan yang memiliki keunggulan Keperawatan Kritis yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang merupakan paspor untuk bekerja pada lembaga kesehatan yang bertaraf nasional baik di dalam maupun di luar negeri. Mata kuliah Keperawatan meliputi kelompok mata kuliah :
1. Keperawatan Dasar
Ilmu dasar keperawatan, Ilmu Keperawatan Dasar.


2. Keperawatan Spesifik
Sistem Kardiovaskuler, Sistem Respirasi, Sistem Imun dan Hematologi, Sistem Neurobehaviour, Sistem Sensori Persepsi, Sistem Reproduksi, Sistem Perkemihan, Perawatan Komunitas, kegawatdaruratan sistem, manajement keperawatan.

Status : Terakreditasi C

D3 Keperawatan
Program Studi D3 Keperawatan mempunyai keunggulan dibidang Keperawatan Medikal Bedah sehingga menghasilkan tenaga keperawatan vokasional keperawatan yang loyal serta mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan pada masyarakat. Mata kuliah diprogram studi D3 Keperawatan meliputi kelompok mata kuliah :
1. Keperawatan Dasar :
Anatomi Fisiologi, Komunikasi Keperawatan, Kebutuhan Dasar Manusia, Etika Keperawatan, Konsep dasar Keperawatan, Keperawatan Profesional, Dokumentasi keperawatan.
2. Keperawatan Spesifik :
Keperawatan Medikal bedah, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Kritis.


Status : Terakreditasi C

D3 Fisioterapi
Program Studi D3 Fisioterapi menghasilkan ahli madya fisioterapi yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang muskuloskeletal, sikap profesional dalam pelayanan terhadap sesama secara holistic sehingga siap untuk bekerja dipelayanan kesehatan. Mata kuliah diprogram studi D3 Fisioterapi meliputi kelompok mata kuliah :
1. Fisioterapi Dasar :
Anatomi Fisiologi, terapi manupulasi perifer, pemeriksaan fisioterapi, terapi latihan, Biomekanik, Sumber Fisis, Terapi Fungsional.
2. Fisioterapi Spesifik :
Fisioterapi Geriatri dan Obsgin, Fisioterapi Pediatri, Fisioterapi Neuromuskuler, Fisioterapi Kardiovaskuler, Fisioterapi Respirasi, Olahraga dan Muskuloskeletal 


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/STIKES_Katolik_St._Vincentius_a_Paulo_Surabaya
               http://www.stikvinc.ac.id

Jumat, 10 Oktober 2014



Semua sel dalam tubuh manusia membutuhkan gula agar dapat bekerja dengan normal. Gula dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin. Jika jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak memberikan respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula di dalam darah. Hal inilah yang terjadi pada pasien diabetes melitus.
Diabetes mellitus, atau yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis, adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh:
  • ketidakmampuan organ pankreas untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau
  • tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif, atau
  • gabungan dari kedua hal tersebut.
Pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, akan terjadi peningkatan kadar glukosa (gula) darah yang disebut hiperglikemia. Hiperglikemia yang berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan serius pada sistem tubuh kita, terutama pada saraf dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah pasien diabetes mellitus.
Diabetes mellitus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Diabetes melitus tipe 1, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas.
  • Diabetes melitus tipe 2, yang disebabkan oleh resistensi insulin, sehingga penggunaan insulin oleh tubuh menjadi tidak efektif.
  • Diabetes gestasional, adalah hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat kehamilan.
Selain tipe-tipe diabetes melitus, terdapat pula keadaan yang disebut prediabetes. Kadar glukosa darah seorang pasien prediabetes akan lebih tinggi dari nilai normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes melitus. Yang termasuk dalam keadaan prediabetes adalah Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT). Keadaan prediabetes ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung atau stroke.


 

DEFINISI

Pruritus aquagenik adalah penyakit gatal pada kulit setelah kontak dengan air atau udara lembab. Nama penyakit ini berasal dari bahasa Latin, Aquagenic yang artiya air dan Pruritus yang artinya gatal.

PENYEBAB

Penyebab pasti pruritus aquagenik tidak diketahui. Tetapi penyakit ini tampaknya berhubungan dengan penyakit Polisitemia vera, yaitu penyakit dimana darah sangat kental karena mengandung sel darah merah berlebihan.
Pruritus aquagenik banyak menyerang orang dewasa umur pertengahan. Tidak ada perbedaan jumlah kasus baik pada pria maupun wanita. Demikian pula dengan ras, hampir semua ras bisa terkena penyakit ini.
Rasa gatal pruritus aquagenik dapat dicetuskan oleh berbagai macam keadaan, misalnya mandi, kehujanan, terpercik air, bahkan ada yang hanya karena berkeringat atau terhembus udara lembab.

GEJALA

Gejala utama pruritus aquagenik adalah gatal kulit hebat seperti ditusuk-tusuk setelah tersentuh air atau terpapar udara lembab. Anehnya, rasa gatal ini tidak disertai kelainan kulit yang kasat mata. Kulit tampak seperti layaknya kulit normal. Itulah sebabnya, banyak orang meragukan keluhan penderita pruritus aquagenik. Mereka malah menyangka penderita pruritus aquagenik mengalami gangguan jiwa.
Gatal biasanya langsung timbul atau ada jeda beberapa menit setelah kontak dengan air. Gatal akan terus terasa satu atau beberapa jam kemudian, tergantung tingkat keparahan penyakit.
Pada beberapa orang, gatal dapat tiba-tiba muncul karena adanya perubahan suhu yang mendadak, misalnya saat memasuki ruang pendingin atau ruang pembeku, yang udaranya lembab. Selain itu, gatal yang timbul setelah terkena air hujan cenderung lebih berat dibandingkan setelah kontak dengan air keran.


PENGOBATAN

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan secara tuntas penyakit pruritus aquagenik. Pengobatan hanya ditujukan untuk mengurangi gatal yang timbul.
Saat gatal mulai menyerang, pada bagian tubuh yang gatal tersebut dapat diolesi dengan krim mengandung capsaicin. Krim lain yang dapat digunakan adalah krim antihistamin. Selain bentuk krim, tablet antihistamin seperti loratadin, doksepin, atau simetidin juga dapat mengurangi gatal. Walaupun demikian, pada beberapa orang obat-obat ini tidak memberikan efek yang berarti.
Pengobatan lain adalah dengan terapi sinar menggunakan sinar ultraviolet tipe B (UV B). Terapi ini tidak boleh berlebihan karena sinar UV dapat mencetuskan timbulnya kanker kulit.
Cara terbaik menghadapi pruritus aquagenik adalah dengan menghindari paparan air atau udara lembab. Jika harus terpapar, maka waktu kontak harus dipersingkat. Contohnya, mandi lebih cepat dan langsung mengeringkan badan setelahnya dengan handuk. Selain itu, untuk mengurangi paparan keringat, penderita pruritus aquagenik sebaiknya menggunakan baju terbuat dari katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.


Anemia


Penyakit Anemia. Seringkali kita mendengar akan istilah anemia ini atau masyarakat umum lebih familiar dengan istilah kurang darah. Nah kali ini Blog Keperawatan akan mencoba share pengetahauan kesehatan mengenai penyakit anemia ini dan semoga bisa memberikan manfaat.

Anemia adalah suatu keadaan dimana saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB)(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Itu adalah pengertian anemia ditinjau dari sisi medisnya.

Hemoglobin yang tadi disebutkan diatas merupakan pigmen yang membuat sel darah itu berwarna merah yang pada akhirnya hal tersebut akan membuat darah manusia berwarna merah. Fungsi hemoglobin (HB) ini merupakan sebuah media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen merupakan bagian terpenting dari proses metabolisme tubuh untuk dapat menghasilkan energi yang nantinya kita gunakan dalam beraktifitas sehari-hari. Hemoglobin ini juga dapat berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.

Anemia ini akan menyebabkan berkurangnya sejumlah hemoglobin atau sel darah merah tersebut. Karena kekurangan hemoglobin tersebut maka darah tidak maksimal dalam menjalankan salah satu fungsinya yaitu untuk mengangkut oksigen dalam jumlah yang diperlukan oleh tubuh kita. Hemoglobin (Hb) adalah suatu senyawa protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah. Sebagai bahan bakunya diperlukan zat gizi dari makanan, termasuk berbagai vitamin (B2,B12) dan juga mineral. Maka tubuh kita akan bereaksi bila kita menderita anemia / kurang darah ini. Respon tubuh itulah yang kita kenal dengan tanda serta gejala.

Tanda dan gejala bila tubuh kita kekurangan pasokan oksigen yang disebabkan anemia ini bermacam-macam dan juga bervariasi.
Beberapa tanda gejala anemia bila menimpa kita adalah :
  1. Mudah letih / lelah bila kita melakukan aktivitas fisik atau mental.
  2. Sakit kepala / pusing.
  3. Tidak nafsu makan.
  4. Wajah yang terlihat pucat.
  5. Nafas terasa pendek.
  6. Bila keadaan serta kondisi penyakit anemia ini bertambah berat bisa menyebabkan penyakit jantung (serangan jantung / infark miokard akut)
Bagi yang awam dalam masalah kesehatan dengan kita merasakan hal tersebut di atas seyogyanya kita harus lebih berhati-hati serta waspada. Dan tentunya kita juga harus mengetahui apa yang menjadi penyebab anemia ini.
Ada beberapa penyebab anemia ini ini dan diantaranya yaitu :
  1. Perdarahan (Dikarenakan luka atau hal lainnya). Perdarahan yang banyak saat trauma baik itu yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag yang kronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung. Atau juga bisa karena pemberian obat jantung (pengencer darah) dan orang tersebut tidak tahan akan obat tersebut.
  2. Sel darah merah berkurang atau kurang gizi (zat besi,vit B2, B12).
  3. Penyakit gagal ginjal.
  4. Kanker.
  5. Kelainan Genetik. Penyakit karena kelainan genetik yang berkaitan dengan penyakit anemia ini contohnya adalah Thalasemia. Thalasemia adalah gangguan genetik yang dimamana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah
Sumber: http://askep-net.com/2012/06/anemia-kurang-darah.html#sthash.AB60wzQV.dpuf

Senin, 13 Oktober 2014










STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya adalah perguruan tinggi kesehatan yang bertempat di kota surabaya, STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo atau lebih dikenal dengan sebutan STIKES RKZ telah menghasilkan tenaga kesehatan sejak tahun 1954, STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo sekarang memiliki 3 prodi ungulan yakni S1 Keperawatan, D3 Keperawatan & D3 Fisioterapi.

Sejarah
STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya atau biasa masyarakat mengenal dengan nama STIKES RKZ menghasilkan tenaga kesehatan sejak tahun 1954. pada tahun 1981 pendidikan kesehatan ini beralih menjadi sekolah perawat kesehatan dan mengalami konversi lagi pada tahun 1987 menjadi Akademi Keperawatan.
Pada tahun 2006 Akademi Keperawatan katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya telah mengalami alih lembaga menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya (SK Mendiknas no:103/D/O/2006) .
Dan kini lulusan STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya telah tersebar di seluruh Rumah Sakit di Surabaya baik yang bertaraf Internasional maupun Nasional dan juga diberbagai Rumah Sakit di pulau-pulau di Indonesia dan Luar Negeri.
Dan sekarang STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya membuka jalur reguler yang merupakan peluang bagi para lulusan sekolah menengah atas atau sederajat untuk melanjutkan pendidikan/ mengembangkan diri dibidang kesehatan.

Struktur Organisasi Stikes St. Vincentius A Paulo




Fasilitas
Guna memenuhi kebutuhan Fasilitas mahasiswa di bidang keperawatan dan fisioterapi serta teknologi sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya memiliki beberapa ruang lab baik itu lab keperawatan, laboratorium fisioterapi maupun prasarana lainnya seperti:
Program Studi
S1 Keperawatan
Program Studi S1 Keperawatan membekali mahasiswa dengan ilmu keperawatan yang memiliki keunggulan Keperawatan Kritis yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang merupakan paspor untuk bekerja pada lembaga kesehatan yang bertaraf nasional baik di dalam maupun di luar negeri. Mata kuliah Keperawatan meliputi kelompok mata kuliah :
1. Keperawatan Dasar
Ilmu dasar keperawatan, Ilmu Keperawatan Dasar.


2. Keperawatan Spesifik
Sistem Kardiovaskuler, Sistem Respirasi, Sistem Imun dan Hematologi, Sistem Neurobehaviour, Sistem Sensori Persepsi, Sistem Reproduksi, Sistem Perkemihan, Perawatan Komunitas, kegawatdaruratan sistem, manajement keperawatan.

Status : Terakreditasi C

D3 Keperawatan
Program Studi D3 Keperawatan mempunyai keunggulan dibidang Keperawatan Medikal Bedah sehingga menghasilkan tenaga keperawatan vokasional keperawatan yang loyal serta mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan pada masyarakat. Mata kuliah diprogram studi D3 Keperawatan meliputi kelompok mata kuliah :
1. Keperawatan Dasar :
Anatomi Fisiologi, Komunikasi Keperawatan, Kebutuhan Dasar Manusia, Etika Keperawatan, Konsep dasar Keperawatan, Keperawatan Profesional, Dokumentasi keperawatan.
2. Keperawatan Spesifik :
Keperawatan Medikal bedah, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Kritis.


Status : Terakreditasi C

D3 Fisioterapi
Program Studi D3 Fisioterapi menghasilkan ahli madya fisioterapi yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang muskuloskeletal, sikap profesional dalam pelayanan terhadap sesama secara holistic sehingga siap untuk bekerja dipelayanan kesehatan. Mata kuliah diprogram studi D3 Fisioterapi meliputi kelompok mata kuliah :
1. Fisioterapi Dasar :
Anatomi Fisiologi, terapi manupulasi perifer, pemeriksaan fisioterapi, terapi latihan, Biomekanik, Sumber Fisis, Terapi Fungsional.
2. Fisioterapi Spesifik :
Fisioterapi Geriatri dan Obsgin, Fisioterapi Pediatri, Fisioterapi Neuromuskuler, Fisioterapi Kardiovaskuler, Fisioterapi Respirasi, Olahraga dan Muskuloskeletal 


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/STIKES_Katolik_St._Vincentius_a_Paulo_Surabaya
               http://www.stikvinc.ac.id

Jumat, 10 Oktober 2014



Semua sel dalam tubuh manusia membutuhkan gula agar dapat bekerja dengan normal. Gula dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin. Jika jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak memberikan respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula di dalam darah. Hal inilah yang terjadi pada pasien diabetes melitus.
Diabetes mellitus, atau yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis, adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh:
  • ketidakmampuan organ pankreas untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau
  • tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif, atau
  • gabungan dari kedua hal tersebut.
Pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, akan terjadi peningkatan kadar glukosa (gula) darah yang disebut hiperglikemia. Hiperglikemia yang berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan serius pada sistem tubuh kita, terutama pada saraf dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah pasien diabetes mellitus.
Diabetes mellitus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Diabetes melitus tipe 1, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas.
  • Diabetes melitus tipe 2, yang disebabkan oleh resistensi insulin, sehingga penggunaan insulin oleh tubuh menjadi tidak efektif.
  • Diabetes gestasional, adalah hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat kehamilan.
Selain tipe-tipe diabetes melitus, terdapat pula keadaan yang disebut prediabetes. Kadar glukosa darah seorang pasien prediabetes akan lebih tinggi dari nilai normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes melitus. Yang termasuk dalam keadaan prediabetes adalah Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT). Keadaan prediabetes ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung atau stroke.


 

DEFINISI

Pruritus aquagenik adalah penyakit gatal pada kulit setelah kontak dengan air atau udara lembab. Nama penyakit ini berasal dari bahasa Latin, Aquagenic yang artiya air dan Pruritus yang artinya gatal.

PENYEBAB

Penyebab pasti pruritus aquagenik tidak diketahui. Tetapi penyakit ini tampaknya berhubungan dengan penyakit Polisitemia vera, yaitu penyakit dimana darah sangat kental karena mengandung sel darah merah berlebihan.
Pruritus aquagenik banyak menyerang orang dewasa umur pertengahan. Tidak ada perbedaan jumlah kasus baik pada pria maupun wanita. Demikian pula dengan ras, hampir semua ras bisa terkena penyakit ini.
Rasa gatal pruritus aquagenik dapat dicetuskan oleh berbagai macam keadaan, misalnya mandi, kehujanan, terpercik air, bahkan ada yang hanya karena berkeringat atau terhembus udara lembab.

GEJALA

Gejala utama pruritus aquagenik adalah gatal kulit hebat seperti ditusuk-tusuk setelah tersentuh air atau terpapar udara lembab. Anehnya, rasa gatal ini tidak disertai kelainan kulit yang kasat mata. Kulit tampak seperti layaknya kulit normal. Itulah sebabnya, banyak orang meragukan keluhan penderita pruritus aquagenik. Mereka malah menyangka penderita pruritus aquagenik mengalami gangguan jiwa.
Gatal biasanya langsung timbul atau ada jeda beberapa menit setelah kontak dengan air. Gatal akan terus terasa satu atau beberapa jam kemudian, tergantung tingkat keparahan penyakit.
Pada beberapa orang, gatal dapat tiba-tiba muncul karena adanya perubahan suhu yang mendadak, misalnya saat memasuki ruang pendingin atau ruang pembeku, yang udaranya lembab. Selain itu, gatal yang timbul setelah terkena air hujan cenderung lebih berat dibandingkan setelah kontak dengan air keran.


PENGOBATAN

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan secara tuntas penyakit pruritus aquagenik. Pengobatan hanya ditujukan untuk mengurangi gatal yang timbul.
Saat gatal mulai menyerang, pada bagian tubuh yang gatal tersebut dapat diolesi dengan krim mengandung capsaicin. Krim lain yang dapat digunakan adalah krim antihistamin. Selain bentuk krim, tablet antihistamin seperti loratadin, doksepin, atau simetidin juga dapat mengurangi gatal. Walaupun demikian, pada beberapa orang obat-obat ini tidak memberikan efek yang berarti.
Pengobatan lain adalah dengan terapi sinar menggunakan sinar ultraviolet tipe B (UV B). Terapi ini tidak boleh berlebihan karena sinar UV dapat mencetuskan timbulnya kanker kulit.
Cara terbaik menghadapi pruritus aquagenik adalah dengan menghindari paparan air atau udara lembab. Jika harus terpapar, maka waktu kontak harus dipersingkat. Contohnya, mandi lebih cepat dan langsung mengeringkan badan setelahnya dengan handuk. Selain itu, untuk mengurangi paparan keringat, penderita pruritus aquagenik sebaiknya menggunakan baju terbuat dari katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.


Anemia


Penyakit Anemia. Seringkali kita mendengar akan istilah anemia ini atau masyarakat umum lebih familiar dengan istilah kurang darah. Nah kali ini Blog Keperawatan akan mencoba share pengetahauan kesehatan mengenai penyakit anemia ini dan semoga bisa memberikan manfaat.

Anemia adalah suatu keadaan dimana saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB)(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Itu adalah pengertian anemia ditinjau dari sisi medisnya.

Hemoglobin yang tadi disebutkan diatas merupakan pigmen yang membuat sel darah itu berwarna merah yang pada akhirnya hal tersebut akan membuat darah manusia berwarna merah. Fungsi hemoglobin (HB) ini merupakan sebuah media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen merupakan bagian terpenting dari proses metabolisme tubuh untuk dapat menghasilkan energi yang nantinya kita gunakan dalam beraktifitas sehari-hari. Hemoglobin ini juga dapat berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.

Anemia ini akan menyebabkan berkurangnya sejumlah hemoglobin atau sel darah merah tersebut. Karena kekurangan hemoglobin tersebut maka darah tidak maksimal dalam menjalankan salah satu fungsinya yaitu untuk mengangkut oksigen dalam jumlah yang diperlukan oleh tubuh kita. Hemoglobin (Hb) adalah suatu senyawa protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah. Sebagai bahan bakunya diperlukan zat gizi dari makanan, termasuk berbagai vitamin (B2,B12) dan juga mineral. Maka tubuh kita akan bereaksi bila kita menderita anemia / kurang darah ini. Respon tubuh itulah yang kita kenal dengan tanda serta gejala.

Tanda dan gejala bila tubuh kita kekurangan pasokan oksigen yang disebabkan anemia ini bermacam-macam dan juga bervariasi.
Beberapa tanda gejala anemia bila menimpa kita adalah :
  1. Mudah letih / lelah bila kita melakukan aktivitas fisik atau mental.
  2. Sakit kepala / pusing.
  3. Tidak nafsu makan.
  4. Wajah yang terlihat pucat.
  5. Nafas terasa pendek.
  6. Bila keadaan serta kondisi penyakit anemia ini bertambah berat bisa menyebabkan penyakit jantung (serangan jantung / infark miokard akut)
Bagi yang awam dalam masalah kesehatan dengan kita merasakan hal tersebut di atas seyogyanya kita harus lebih berhati-hati serta waspada. Dan tentunya kita juga harus mengetahui apa yang menjadi penyebab anemia ini.
Ada beberapa penyebab anemia ini ini dan diantaranya yaitu :
  1. Perdarahan (Dikarenakan luka atau hal lainnya). Perdarahan yang banyak saat trauma baik itu yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag yang kronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung. Atau juga bisa karena pemberian obat jantung (pengencer darah) dan orang tersebut tidak tahan akan obat tersebut.
  2. Sel darah merah berkurang atau kurang gizi (zat besi,vit B2, B12).
  3. Penyakit gagal ginjal.
  4. Kanker.
  5. Kelainan Genetik. Penyakit karena kelainan genetik yang berkaitan dengan penyakit anemia ini contohnya adalah Thalasemia. Thalasemia adalah gangguan genetik yang dimamana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah
Sumber: http://askep-net.com/2012/06/anemia-kurang-darah.html#sthash.AB60wzQV.dpuf